Memiliki visi menjalani hidup sebagaimana air yang mengalir ke muara-muara yang ditetapkan oleh Sang Pencipta, Drs. Barlean Suwondo, MM., CGA. yang merupakan alumnus Jurusan Ekonomi Perusahaan Fakultas Ekonomi UNS tahun 1997 kini menjabat sebagai Kepala Auditorat I.B. Auditorat Utama Keuangan Negara I BPK (Eselon II), merangkap Pelaksana Harian (Plh.), Auditor Utama Keuangan Negara I BPK, serta Asesor di Assessment Center BPK RI. Pria yang lahir di Surakarta pada 26 Maret 1958 ini mengaku tak dapat melupakan masa-masa ketika lulus S1 puluhan tahun silam.
“Pada saat selesai pendidikan S1 FE UNS saya masih merasa bingung mau mencari pekerjaan apa, saya dan beberapa teman saling memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan yang ada dan dimuat di koran. Untuk kemudian membuat surat lamaran pekerjaan dan menyampaikannya secara langsung atau melalui Pos ke alamat institusi atau instansi yang dituju. Termasuk menyampaikan surat lamaran pekerjaan kepada BPK melalui Pos, karena adanya pengumuman lowongan pekerjaan di BPK yang dimuat dalam Koran, meskipun pada awalnya saya merasa tidak yakin kalau saya akan dipanggil untuk mengikuti tes penyaringan, apalagi dapat diterima bekerja di BPK karena BPK merupakan salah satu lembaga Negara tertinggi yang ada di Indonesia yang bertugas memeriksa keuangan Negara yang tentunya membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan jujur . Sehingga saya tidak terlalu berharap dan memikirkannya karena nilai akademis saya hanya cukup saja. Namun saya tidak menyangka kalau saya mendapat panggilan tes dari BPK. Oleh karena hal tersebut, saya terpacu berusaha untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti tes tersebut dengan lebih giat belajar bagaimana cara menjawab soal-soal Tes Potensial Akademik (TPA) dan psychotest serta Bahasa Inggris. Pada saat mengikuti tes tertulis berupa TPA, psychotest dan Bahasa Inggris yang diadakan di Istora Senayan dengan peserta yang cukup banyak (lebih dari seribu peserta dari lulusan berbagai perguruan tinggi), saya merasa pesimis lagi, karena peserta yang akan diambil dari hasil tes tertulis tersebut hanya 100 orang. Tetapi Alhamdulillah dengan bekal persiapan belajar dan doa dari keluarga, saya dapat lulus tes tertulis untuk kemudian harus mengikuti teswawancara di Kantor BPK. Untuk menghadapi tes wawancara inipun awalnya saya merasa pesimis, karena saya tidak mempunyai kenalan ataupun kerabat yang bekerja di BPK, dan saya belum tahu lokasi Kantor BPK, sehingga saya harus menyiapkan diri lagi dengan belajar mengenai ke-BPK-an, serta satu hari sebelum pelaksanaan tes wawancara tersebut saya harus mencari tahu dan mendatangi lokasi kantor tersebut agar pada saat pelaksanaan tes dapat hadir tepat waktu atau tidak terlambat. Alhamdulillah dengan persiapan tersebut akhirnya saya merupakan salah satu peserta dari 75 peserta yang dinyatakan lulus dalam seleksi “Bakal Calon Pegawai Negeri Sipil (Bakal CPNS) BPK”. Karena untuk dapat diterima sebagai CPNS BPK harus melewati tahap Pendidikan dan Latihan Kursus Pemeriksa Muda (Diklat KPM) yang diselenggarakan oleh BPK selama 6 bulan. Dengan berupaya secara serius dalam mengikuti diklat tersebut, akhirnya saya dinyatakan lulus untuk diusulkan sebagai CPNS BPK. Dari pengalaman hal tersebut, akhirnya saya berkesimpulan, bahwa untuk mendapatkan atau meraih suatu tujuan yang ingin kita capai, kita harus selalu mempersiapkan diri dengan belajar dan belajar semua ilmu pengetahuan yang terkait dengan bidang tujuan tersebut serta berdoa dan menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan yang kita anut, Insya Allah tujuan yang kita inginkan tersebut akan dapat tercapai.” kenangnya.
Kini Drs. Barlean berdomisili di Jalan Benda Barat 8, Blok D.25/1 PamulangPermai II, RT 03 RW 07, Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Ia berprinsip untuk memberikan yang terbaik pada setiap hal yang ia lakukan dengan “Kejujuran dan Keikhlasan dalam bertindak” serta berpedoman pada peribahasa “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung” yang artinya berkomitmen menjunjung tinggi atau mentaati semua peraturan yang diberlakukan dilingkungan dimana saya berada secara benar dengan jujur dan ikhlas.
“Pada prinsipnya dalam melaksanakan tugas sebagai pemeriksa/auditor di BPK, saya berkewajiban untuk selalu dan harus menjaga dan menjunjung tinggi tiga nilai dasar yang berlaku bagi seluruh pegawai BPK, yaitu “Integritas, Independensi dan Profesionalisme”. Oleh karena itu untuk menjaga tiga nilai dasar tersebut, khususnya nilai integritas, saya selalu berusaha untuk bertindak secara terbuka dan transparan dengan tetap memegang rahasia sesuai dengan nilai-nilai dan etika kerja yang berlaku di lingkungan BPK, dengan cara antara lain pada saat melaksanakan kegiatan pemeriksaan saya menjelaskan kepada entitas yang diperiksa mengenai hal-hal yang tidak diperbolehkan dilakukan oleh tim pemeriksa BPK, yaitu antara lain tidak boleh menerima segala fasilitas yang patut diduga dapat mempengaruhi integritas pemeriksa. Sehingga pada saat pelaksanaan pemeriksaan masalah tersebut dapat dihindari dan tujuan pemeriksaan dapat dicapai sesuai dengan harapan penugasan yang ditetapkan oleh pemberi tugas.”
Arti sukses bagi Drs. Barlean sangat sederhana, yakni ketika ia dapat diterima oleh semua lingkungan sosial dimana ia berada (bertempat tinggal, bekerja dan beraktivitas lainnya) secara baik. Hari ini ia merasa cukup sukses karena telah dapat diterima dengan baik dilingkungannya bekerja, dimana ia diberi amanah atau kepercayaan oleh pimpinan untuk memimpin pelaksanaan tugas pada unit kerja tersebut.
Hubungan dengan rekan-rekan alumni FE UNS masih ia jalin dengan baik, khususnyaAngkatan Tahun 1976, 1977 dan 1978 baik melalui jejaring BB maupun melalui pertemuan rutin tiga bulanan. Rekan-rekan yang bergabung dalam komunitas tersebut tidak hanya yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya tetapi juga yang bedomisili di luar Jakarta, seperti Solo, Bandung, Kalimantan dan kota-kota lainnya, dan saat ini berjumlah lebih dari 50 alumnus dan diharapkan akan terus bertambah. Pertemuan rutin tiga bulaanan tersebut difasilitasi secara bergantian/bergilir oleh rekan-rekan yang tergabung dalam komunitas tersebut yang dilaksanakan tidak hanya di Jakarta, tetapi juga dilaksanakan di tempat-tempat lain, seperti di Solo, Bali dan tempat lainnya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan tersebut selain bersilaturahmi seperti membahas/merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat mempererat tali silaturahim diantara alumnus FE UNS serta untuk mejaga dan meningkatkan nama baik almamater.
Untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan prestasi yang telah diraih oleh UNS pada saat ini Sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan dan penelitianyang dapat bersaing dan sejajar dengan perguruan tinggi – perguruan tinggi yang berkelas dunia dalam menghasilkan tenaga kerja ahli dan terampil yang memadai disegala bidangdansiap menunjang pemenuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh seluruh kalangan masyarakat, baik di tingkat nasional, regional dan internasional, saya berharap agar UNS terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan penyelenggaraan program-program pendidikannya sejalan dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan terus melakukan research atau penelitian, studi banding dan bekerjasama dengan berbagai institusi yang ada di Indonesia mupun manca Negara, serta mengikutkan tenaga pengajarnya mengikuti pendidikan pada perguruan tinggi – perguruan tinggi yang kompeten pada bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang dibutuhkan dalam lapangan pekerjaan. Sedangkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian mahasiswa agar siap menjadi alumnus yang dapat bersaing memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam segala lapangan pekerjaan yang ada, agar porsi program/kegiatan praktek kerja lapangan untuk setiap mahasiswa lebih ditingkatkan, dengan cara pada setiap akhir semester atau dalam penyusunan tugas akhir/skripsi diwajibkan/diikutkan magang/latihan/praktek kerja di tempat dimana mahasiswa yang bersangkutan melakukan penelitian, sehingga mereka mendapatkan tambahan pengalaman nyata dalam praktek-praktek kerja yang sangat diperlukan dalam menghadapi persaingan untuk memperoleh pekerjaan.
Walaupun sehari-hari berkutat dengan data audit, hobi yang sering ia lakukan diwaktu senggang adalah bercocok tanaman hias di halaman rumah. Ia mengaku suka melakukan hobi tersebut karena kegiatannya tidak terlalu berat, hasilnya membuat lingkungan tempat tinggal menjadi asri, dan dapat menghilangkan kejenuhan dalam beraktivitas kerja sehari-hari.